Ekonomi dan Desa Cangkoak
Manusia secara kodratnya merupakan makhluk hidup yang memiliki berbagai kebutuhan,dalam memenuhi kebutuhan ini ada dua fariasi untuk mencapainya yakni secara Cuma-Cuma atau gratis dan secara berbayar. Manusia bisa memenuhi kebutuhannya secara Cuma-Cuma apabila, apa yang mereka butuhkan tersedia di alam dengan melimpah. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan secara berbayar, biasanya berupa pengolahan produk ataupun jasa. Untuk memenuhi kebutuhan secara berbayar ini manusia memerlukan uang yang digunakan sebagai alat bertransaksi, adanya kegiatan produksi,distribusi, lalu dilanjutkan transaksi ini adalah gambaran dari ekonomi.
Keadaan ekonomi di desa cangkoak sendiri sejatinya bisa dibilang aman-aman saja, karena didesa cangkoak memiliki berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan lapangan pekerjaan. Sektor ekonomi yang paling potensial di desa cangkoak adalah pertanian, didesa cangkoak memiliki lahan pertanian yang cukup luas maka tidak heran bila mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Lahan pertanian di desa cangkoak kebanyakan ditanami oleh padi dan beberapa jenis palawija. Dua jenis tanaman ini meski masa panenya cukup lama yakni 3-4 bulan tapi tanaman inilah yang paling cocok dengan keadaan tanah, suhu dan kecukupan air yang tersedia didesa cangkoak. Setiap masa panen para petani ada yang membawa pulang hasil panennya ada juga yang menjual hasil panennya ke para tengkulak, meski kadang mendapatkan harga yang tidak sesuai dengan pengeluaran semasa penanaman tapi para petani tetap ikhlas menerimanya karena tidak ada alternatif lain untuk menyalurkannya.
Selain bertani, beberapa masyarakat desa cangkoak memilih berdagang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Keberadaan pedagang di desa cangkoak cukup banyak dan beragam ada yang menjual sembako, makanan ringan biasa, pedagang kaki lima dan lain-lain. Beberapa dari usaha perdagangan masyarakat tersebut ada yang berkembang pesat sampai bisa merekrut karyawan dari masyarakat setempat, hal ini dapat membantu masyarakat lainnya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Selain berdagang di desa ada juga masyarakat yang rela merantau untuk berjualan demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi, para perantau dari desa cangkoak biasanya menjadi pedagang kaki lima di tempatnya merantau seperti menjual gorengan, ketoprak, jamu dll.
Letak desa cangkoak yang berdekatan dengan wilayah pertambangan batu, hal ini memberi peluang kepada masyarakat desa cangkoak tentunya untuk ikut serta dalam pengolahan batu alam. Di desa cangkoak sendiri pengolahan batu alam yang paling umum dan paling terjangkau adalah batu nisan, sisanya seperti guci dan penghias tembok biasanya merupakan pesanan dari luar. Bukan hanya karena harganya yang mahal tapi juga karena muncul anggapan mengenai meminimalisir pembelian barang-barang yang tidak terlalu penting. Dan juga saat ini masyarakat tertarik dengan keramik-keramik yang memiliki corak-corak, ini berarti ada kemungkinan terjadi bergesernya batu alam dari keramik.
Dari bertani, berdagang dan menambang merupakan bagian kecil dari potensi ekonomi yang ada di desa cangkoak. Potensi-potensi ini masih ditelusuri karena kemungkinannya masih bisa coba dilaksanakan. Seperti yang dilakukan tim BUMDES(Badan Usaham Milik Desa), baru-baru ini tim anggota bumdes melakukan percobaan yang dalam hal ini mengelola dana desa melalui budidaya Ayam joper. Pilihan ini mereka ambil karena dalam beternak Perawatan ayam ini cukup rumit karena perlu ada ketelatenan, dan ketelitian. Meskipun sesulit itu perawatanya, tetapi cukup banyak peminat ayam-ayam jooper ini. Harganyapun cukup tinggi dipasaran mungkin dari peternakan inilah bisa menghasilkan keuntungan bagi para pengelola khususnya tim bumdes. Dari peternakanini tim bumdes sendiri memiliki harapan semoga bisa memajukan peternakan ini sampai menjadikannya identitas Desa Cangkoak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar